Tehnik Khusus Pemupukan Eco Farming

Tehnik Khusus Pemupukan Eco Farming

*TEKNIK KHUSUS PEMUPUKAN ECO FARMING*

*SISTEM BIOPORI*

*BIOPORI* adalah lubang-lubang (pori) di dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai aktifitas organisme di dalamnya, seperti : cacing, perakaran tanaman, rayap dan fauna tanah lainnya. Lubang-lubang yang terbentuk akan terisi udara dan akan menjadi tempat berlalunya air di dalam tanah.

Secara ilmiah lubang biopori yang terbentuk secara alami pada bidang tanah akan meningkatkan kemampuan tanah dalam meresap air dan akan memperkecil peluang terjadinya aliran air permukaan tanah,dengan perkataan lain akan dapat mengurangi genangan air dan bahaya banjir yang mungkin terjadi.

Kondisi ekosistem alami, biopori dapat dijumpai pada lahan lantai hutan di mana serasah atau bahan organik tertumpuk di bagian permukaan tanah. Bahan organik ini selanjutnya menjadi bahan pakan (sumber nutrisi atau energi) bagi berbagai fauna tanah untuk melakukan aktifitasnya termasuk membentuk pori-pori tanah (biopori), sehingga air hujan yang jatuh ke permukaan tanah akan mudah meresap ke dalam tanah.

Manfaat *BIOPORI* pada lahan ekosistem buatan untuk kepentingan budidaya tanaman tahunan (jenis monokotil), yaitu :

1. Meningkatkan daya resapan air permukaan tanah.

2. Meningkatkan aktifitas fauna dan organisme dalam tanah.

3. Menjadi tempat merubah sampah organik menjadi kompos.

4. Menjadi alternatif pemupukan lebih efektif.

*Cara dan langkah pembuatan biopori untuk alternatif pemupukan kompos adalah sebagai berikut :*

1. Buat lubang silindris secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10 cm, kedalaman kurang lebih 100 cm atau tidak sampai melampaui muka air tanah bila air tanahnya dangkal, jarak antar lubang antara 50-100 cm.

2. Mulut lubang dapat diperkuat dengan semen selebar 2-3 cm dengan tebal 2 cm di sekeliling mulut lubang.

3. Isi lubang dengan sampah atau bahan organik yang berasal dari sampah dapur, sisa tanaman, dedaunan atau pangkasan rumput.

4. Tambahkan bakteri positif pengurai bahan organik untuk mempercepat proses pelapukan menjadi kompos.

5. Kompos yang sudah jadi bisa menjadi pupuk bagi tanaman, Untuk luasan 1 hektar tanaman kelapa sawit dibutuhkan 10 tube (10 liter larutan biang) Eco Farming. Untuk sasaran lahan 6 tube (dosis standar 50 ml per tangki atau konsentrasi 3,5 ml per liter) dan sasaran tanaman 4 tube (dosis standar 40 ml per tangki atau konsentrasi 2,5 ml per liter).

*Contoh cara dan langkah pembuatan BIOPORI untuk pemupukan Eco Farming pada tanaman Kelapa Sawit Tanaman Menghasilkan (TM) dan Karet Tanaman Menghasilkan (TM) adalah sebagai berikut :*

a. Buat lubang silindris dengan menggunakan paralon ukuran 2 inci
secara vertikal minimal 4 lubang dan jarak sekitar 80% dari panjang pelepah untuk satu pohon kelapa sawit serta kedalaman
30-50 cm.

b. Satu lubang diisi air campuran Eco Farming 0,5 liter, sehingga untuk 4 lubang menjadi 2 liter Eco Farming.

c. Interval waktu aplikasi pertama sampai keempat 15 hari, kelima sampai kedelapan 21 hari dan kesembilan dan seterusnya sebulan sekali.

*SYSTEM BIOPORI*
——————————–
*ECO FARMING* untuk Tanaman Besar

*Cara aplikasi sistem biopori :*

a. 4 lubang untuk satu pohon, depan, belakang, kiri dan kanan pohon.

b. Gunakan pipa paralon 2 inchi.

c. Jarak dari pohon adalah sekitar 80% panjang pelepah.

d. Dalam nya minimal 30 cm maksimal 50 cm.

e. Satu lubang diisi air campuran biang *ECO FARMING* 1/2 liter (satu pohon menghabiskan 2 liter).

f. Pemberian pertama sampai ke 4 kasih jarak 15 hari.

g. Pemberian ke 5 sampai ke 8 kasih jarak 3 minggu.

h. Pemberian ke 9 dan seterusnya satu bulan sekali.

Semoga bermanfaat ??????

Mau beli atau pengin jadi agen eco farming ?

Klik di sini ?

*iDE FARM*
*SALAM PETANI CERDAS*
*LAHAN SUBUR PETANI MAKMUR*

Komentar